Jumat, 19 Mei 2017

RUN, HABIB, RUN

Tuhan
Wrong Number
Kisah pelarian Habib Rizieq mengingatkan saya pada film Forest Gump. Pada film itu ada adegan dimana Forest berlari tanpa tujuan selama setahun - kalau tidak salah. Ia berlari karena ibunya meninggal. Bingung karena orang yang selalu melindunginya itu sudah tiada, ia berlari tanpa arah mencari ujung dunia.

Di perjalanan, ia bertemu banyak orang. Berita larinya ia tanpa henti mendapat pemberitaan besar dari media massa.

Dan akhirnya orang banyak mengikutinya -berlari di belakangnya- mengejar satu patah kata saja darinya. Forest sudah dianggap Tuhan oleh mereka yang bimbang, karena perilakunya yang aneh dan unik. Mirip dengan Habib Rizieq dengan narasi yang betbeda tentunya..

Habib -kita singkat saja dengan HR- berlari karena ada masalah yang tidak bisa ia selesaikan. Masalah chat porno yang akan mengugurkan kesuciannya sebagai Imam besar. Kalau masalah menghina Pancasila sih bisa dihadapi dengan gagah, tapi muka mau ditaruh dimana kalau nanti 3gp porn nya keluar?

Bingungnya HR membuat spekulasi di banyak pendukungnya. Mereka masih berhalusinasi bahwa HR adalah ulama besar. Bahkan ada yang menyamakan ia dengan Nabi Muhammad SAW.

Ada yang bilang bahwa kaburnya HR adalah perlawanan. Ada yang berkata bahwa HR di kriminalisasi, bahkan ada yang akhirnya mengalah dan mengakui bahwa mungkin saja HR itu cabul, tetapi karena ia ulama maka itu disebut cabul syariah. Saya mencoba mengerti jalan pikirannya HR dan kebingungannya. Saya akan mencoba berlari dan berfikir seperti HR..

HR pasti bingung dan terus berlari karena ia tidak tahu mau kemana lagi. Mau ke PBB, tapi dulu pernah ia hina. Mau ke Komnas HAM, tapi dulu pernah ia ejek. Bahkan ada rencana mau ke Hasto dan Wiranto, tapi dulu mereka pernah ia cibir.

HR semakin bingung ketika pengacaranya datang ke stasiun televisi pake daster biru berenda. Ini pengacara atau modelnya dannish collection ? Sesudah diingat-ingat, ia baru sadar bahwa itu daster yang akan ia kenakan saat penobatan Imam besar nanti, meski sayang tidak akan terjadi.
HR pun terus berlari..

HR tambah semakin bingung ketika Jokowi tidak turun-turun juga dari kursi Presidennya. Padahal ia mau balik kalo sudah ganti Presiden, sedangkan Pilpres masih 2 tahun lagi. Iya kalau Jokowi kalah, kalau menang lagi? "Bisa 7 tahun gua lari.." begitu pikirnya dan ia berlari lagi..

Akhirnya dapat kabar bahwa di Zimbabwe ada pendeta yang punya nomer telepon Tuhan. Dengan memberanikan diri ia menelpon ke pendeta itu, dan mencoba meminta nomer Tuhan siapa tahu bisa membantunya.

"Halo.. saya boleh minta nomer telepon Tuhan ?"
Terdengar jawaban, "Tuhan yang mana? Tuhan yang kamu ciptakan ataukah Tuhan yang menciptakanmu?"

HR agak heran dengar jawaban itu, dan ternyata ia salah nomer. Ia menelpon pemeran film PK - yang ia lupa namanya. Ia kemudian berlari lagi..

Sambil berlari ia memotivasi dirinya, "Kamu adalah singa, kamu adalah sang raja..". Tetapi ketika melihat bayangan dirinya ditanah, ia heran singanya kok kurus kering dan berkumis? Jangan-jangan itu singa koramil?

Maka ia terus berlari, berlari dan berlari. Ia lari ke Malaysia, trus balik lagi ke Mekkah, trus ke Malaysia lagi. "Hebat bener, bib.. larinya sampai ke luar negeri.." kata seseorang. "Iya, soalnya Visanya habis jadi kudu masuk, keluar, masuk lagi gitu." Jawabnya. Pinterr..

Dapat kabar dari Indonesia, si temen kak Emma itu lagi hamil beritanya. "Arrrggghh, yang benerrrr.. " makin paniklah ia dan kembali berlari lagi diikuti pendukung-pendukungnya yang menganggap ia dewa dari segala dewa. Mereka pikir HR sedang berdoa, padahal sedang komat kamit karena gak tau harus ngomong apa.

"Aaaaminnn..." koor dibelakang sana mengamini komat kamit HR meski tak tau maknanya. Pokoke bahasa arab itu bahasa surga, begitu keyakinan mereka..

Entah sampai kapan pelarian ini berlangsung. "Habis lebaran dia pulang" kata pengacaranya. "Sekalian mau maap-maapan sama semua orang.." Segitu gampangnya ternyata.

Nonton film Forest Gump dan Habib Rizieq memang asik, sambil minum secangkir kopi dan sekaleng khong guan berisi rengginang. Saya jadi berfikir, mungkinkah ada masa lalu HR yang mirip dengan Forest dulunya?

Mungkin ada seorang wanita dari masa lalu yang berteriak dengan keras dan cemas menyuruhnya lari, "Run, Habib... Runnnn".


Maka kaburlah HR sekencang-kencangnya.

Denny Siregar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar