Dapat kabar Buni Yani jualan Mug untuk mengongkosi hidupnya. Si "pahlawan umat" ini sama sekali tidak di bela umatnya. Bahkan pengacaranya juga malah minta bayaran yang naudzubillah besarnya. Ia di habisi oleh perbuatannya sendiri.
Cukup banyak alasan untuk membenci Buni Yani yang perbuatannya sudah merusak tatanan negeri ini. Bahkan lebih besar lagi, hampir saja merusak keutuhan dan kerukunan bangsa.
Tapi mau bagaimana lagi? Kita hanya bisa menarik pelajaran dari kasus ini, bahwa masih banyak masyarakat kita yang lebih suka menghakimi daripada susah payah klarifikasi. Padahal dalam kitab suci disinggung tentang berhati-hatilah terhadap "kabar orang fasik" dan pentingnya tabayyun.
Seperti kata Imam Ali : "Membuktikan kebenaran kepada orang bodoh itu mudah. Membuat mereka menerimanya itu yang susah".
Ah, jadi malah kasihan pada nasibnya sekarang. Buni Yani dimakan monster yang diciptakannya sendiri.
Hanya satu kata hiburan yang bisa saya berikan pada dia. Terimalah hukumanmu dengan lapang dada. Karena hukuman di dunia akan mengikis banyak dosa sebelum hari pengadilan tiba..
Gagahlah, Buni Yani..
Berkacalah pada Ahok -orang yang kau fitnah- yang dengan berani membela dirinya dibantu oleh banyak pengacara yang membela dia karena ketulusannya..
Satu pertanyaan saja,
Mug itu kalo dipake ngopi kira-kira rasanya tetap enak gak ya?
Sumber : Denny Siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar