Malam, pa..
Kurasa aku rindu padamu.
Rindu dengan semua perkataanmu.
Rindu dengan semua kepolosanmu..
Ingatkah, pa..
Saat kau mengajak kami makan di sebuah restoran
Engkau mengingatkan kami semua
Ketika semua lauk dihidangkan di meja..
"Pilih satu saja, ya. Masing-masing satu.."
Engkau bahkan tidak menyembunyikan ke kami bahwa engkau tidak punya uang
Hasratmu yang ingin memberi kami kesenangan
Terbatas oleh ketidak-punyaan..
Engkau tidak memaksakan diri melayang
Engkau mengajak kami berfikir dengan tenang
Bahwa secara realitas kita bukanlah keluarga yang berada
Tapi bukan berarti kita harus menyerah
Setidaknya nikmatilah apa yang ada
Meski dengan sedikit batasan
Sederhana adalah kuncimu
"Tidak perlu berlebih, hidup bukan untuk selamanya, " katamu
Dan itu tertanam kuat dalam benakku..
Dan engkau tertawa keras
Ketika mulut kecilku berkata lantang
"Satu waktu, aku yang akan ajak papa makan..
Dan papa boleh pilih semua hidangan.."
Dibalik tertawamu, engkau mengusap airmatamu
Airmata seorang pejuang
Yang keras dengan kehidupan..
Selamat malam, pa..
Kurasa aku rindu padamu..
Dari aku
Anak lelakimu
Sumber : Denny Siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar