Wilayah Timur Indonesia sungguh berterimakasih pada Jokowi. Baru kali ini Presiden memperhatikan pembangunan menyeluruh wilayah-wilayah disana. Sesudah membangun gila2an infrastruktur dan menyamakan harga BBM di Papua, Nusa Tenggara Timur pun mendapat perhatian yang sama.
NTT adalah wajah dunia, karena ia berada di wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste. Sudah sejak lama kondisi perbatasan itu berada dalam kondisi yang menyedihkan - situasi yang sama di semua wilayah perbatasan Indonesia.
Maka dibangunlah pos perbatasan yang megah disana. Pembangunan ini penting, selain untuk membangun martabat bangsa juga menaikkan tingkat kepercayaan rakyat kepada negaranya.
Selain itu, benih radikalisme bermula dari rentannya perbatasan.
Kalau mempelajari Suriah, maka kita akan melihat bahwa perbatasan Suriah dan Turki menjadi perang ideologi sebelum memulai perang sesungguhnya. Pasokan senjata untuk pemberontak dan seluruh kejahatan berawal disana. Ditambah miskinnya rakyat, maka sempurnalah perbatasan menjadi ladang subur terorisme.
Maka selain meningkatkan kebanggaan akan pos perbatasan, Jokowi menyelesaikan masalah besar yang selama ini membonsai kehidupan ekonomi masyarakat NTT. Ia tidak membangun proyek mercusuar seperti bandara, tetapi mengatasi kelangkaan masalah air yang selalu melanda NTT dengan membangun 7 waduk sekaligus.
Pembangunan 7 waduk ini akan menjadi anugerah bagi NTT yang mengalami musim hujan yang pendek. NTT termasuk wilayah yang sering mengalami darurat kekeringan. Jika irigasi di NTT bagus, maka wilayah itu akan menjadi hijau dan mudah ditanami sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat disana.
Kalau sudah pada kenyang, untuk apa jadi radikal ?
Perhatikan, Jokowi membangun daerah sesuai kebutuhan dasarnya bukan sekedar seremonial saja..
Kebutuhan dasar lain yang terus digarap Jokowi adalah listrik. Di Kupang sendiri sudah mendarat kapal pembangkit listrik yang akan memasok listrik ke banyak wilayah NTT. Jokowi menargetkan, tahun 2018 seluruh wilayah NTT sudah harus berlistrik. Dengan adanya listrik, maka investor juga akan minat untuk berinvestasi disana..
Jika seluruh kebutuhan dasar itu terbangun, maka NTT akan kembali bangkit dari keterpinggiran selama ini. Bisa jadi ke depan, wilayah2 yang makmur bukan di Jawa tetapi di wilayah Timur, sehingga Jawa yang tadinya sesak pada pindah ke sana mencari kehidupan yang lebih baik.
Sebenarnya apa yang dilakukan Jokowi tidak hebat. Itu adalah hal yang seharusnya sejak lama dilakukan. Hanya karena pemimpin kita suka kosmetik, maka wajar negara ini tertinggal puluhan tahun bahkan dari negara tetangga.
Jokowi memang bukan pemimpin kosmetik. Ia layaknya seorang tukang kayu, memperhatikan dulu akar masalahnya di sebuah wilayah itu apa, baru kemudian memperbaikinya supaya lebih kuat.
Beda dengan penimpin kosmetik. Sudah tahu kaki kursinya rusak, bukannya diperbaiki malah dibungkus dengan lapisan kursi dari bahan yang mahal - supaya dapat fee. Dikira bagus, kursipun diduduki. Eh, patah...
Sebagai hadiah terakhir untuk masyarakat NTT, Jokowi membagikan lebih dari 1000 sertifikat tanah kepada warga perbatasan. Ah, manisnya...
Itulah yang kita butuhkan sekarang ini, pemimpin yang pekerja dan memahami pekerjaannya.
Bayangkan seandainya Jokowi di depan masyarkat NTT berkata, "Untuk mengatasi banjir..ya, digusur bagus, ngga digusur juga lebih baik. Mungkin NTT harus mengapung sebagai the only solution... "
The Avengers langsung meminum kopinya perlahan2, takut menyakiti..
Sumber: Denny Siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar