"Sudahlah bang, nanti biar Tuhan yang membalas... Kami diminta selalu sabar dan mengalah..". Kebiasaan buruk di kita -umat manusia- adalah apa-apa selalu dilarikan ke Tuhan, seakan kita sudah tidak punya daya upaya untuk memperbaiki kesalahan yang ada. Padahal manusia sudah disematkan akal sebagai teman di dunia untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan.
Sabar dan mengalah menjadi sebuah kata ajaib yang akhirnya membuat seseorang tidak melakukan apapun. "Udah, itu urusan Tuhan.. apalah kita manusia.. apalah..". Tuhan lagi yang kita repotkan dengan hal remeh temeh urusan manusia yang sebenarnya bisa diselesaikan manusia sendiri..
Tanpa sadar kita terbentuk menjadi manusia manja...
Tanpa sadar kita terbentuk menjadi manusia manja...
Akal kita mati karena jarang dipergunakan. Dampaknya, ketika kita sedikit saja mendapat tekanan akhirnya cuman bisa mencaci maki, mengeluh tanpa pernah berfikir solusi...
Seharusnya kita paham, bahwa sabar dan mengalah itu hal yang terakhir sesudah kita melakukan usaha. Pertanyaannya, usaha kita apa ? Masak usahanya cuman sabar dan mengalah?.
Sepertinya ini masalah terbesar umat beragama. Beda dengan atheis yang merasa gak punya bapak sehingga semua harus dilakukan sendiri, tidak bergantung pada siapapun juga kecuali dirinya sendiri.
Memang Tuhan itu besar, jauh lebih besar dari semua masalah kita. Tetapi kitapun diperintahkan untuk selalu berusaha sambil tetap menyerahkan semua hasil kepadaNya.
Memang Tuhan itu besar, jauh lebih besar dari semua masalah kita. Tetapi kitapun diperintahkan untuk selalu berusaha sambil tetap menyerahkan semua hasil kepadaNya.
Kita diberi tekanan demi tekanan dalam berbagai peristiwa, bukan untuk melemahkan malah seharusnya justru menguatkan, menjadikan diri kita lebih pintar. Jangan kecilkan Tuhan dengan menyerahkan masalah remeh kita, tenpatkan Ia sebagai Maha yang melindungi semua usaha terbaik kita...
Bahkan untuk membuat secangkir kopi pun kita harus melakukan proses usaha supaya mendapat kenikmatan yang kita inginkan.. Jangan malah asal naro kopi, asal taro gula trus ga diaduk dan dikasi air panas lalu berkata, "Biarlah Tuhan yang memberikan nikmatnya.. Toh kita harus selalu sabar dan mengalah.."
Pas diseruput wajahnya berubah, "Puiiihh, Jancikkkkk... ini kopi apa aer got???? "
Manusia oh manusia....
Manusia oh manusia....
mantep abis kontennya. Bermanfaat 👍
BalasHapus