"Kenapa Habib Rizieq tidak berani pulang ke Indonesia?", Tanya seorang teman melalui inbox siang tadi. Saya jawab, "Memang seharusnya HRS tidak pulang..".
Dengan tidak berada di Indonesia, itulah satu2nya tempat teraman HRS sekarang ini. Diluar sana dia masih bisa -sedikit- memainkan persepsi pendukungnya bahwa ia di kriminalisasi dan sedang melakukan perlawanan.
Alasan itu memang tidak masuk akal bagi yang waras, tapi efektif bagi pendukungnya yang militan. Dengan memainkan persepsi bahwa pimpinan tertinggi mereka sedang melakukan perlawanan diluar, maka ada kelegaan bahwa mereka masih berada di barisan yang benar. (baca: Bongkar Kedok Si Fitsa Hats)
Minimal sampai sekarang..
HRS tahu bahwa ketika ia pulang, maka ia akan habis. Dari semua tuntutan hukum yang menghadangnya, masalah chat firzahots inilah yang mengerikan.
Kenapa? Karena ini bukan masalah hukum saja, tetapi nama baiknya yang akan terhempas ke tanah. Sekarang saja pendukung HRS sudah mengalami kejatuhan moral meski belum seluruhnya. Mereka seakan tidak percaya bahwa orang yang mereka ikuti selama ini, ternyata jiwanya kacau. Dengan tersebar luasnya gambar porno dan chat mesum, runtuh sudah "kesucian" yang selama ini diagungkan.
Dan polisi terlihat sangat menikmati situasi ini...
Proses dibuat agak sedikit lambat supaya kehancurannya sempurna. Biarkan persepsi masyarakat terbentuk dulu dengan opini2 yang membunuh karakter HRS, karena toh ia tidak bisa kemana-mana.
Dan ketika HRS pulang atau dipaksa pulang, maka kehancuran berikutnya akan terpampang jelas...
Dari informasi yang saya dapat, chat mesum HRS dan FH itu valid dan baru dikeluarkan sebanyak 3 episode, dari 15 episode yang menunggu jam tayang. Dari salah satu episode itu ada yang file movie-nya dalam format 3gp. (baca: Bendera Putih Habib Rizieq)
Ngeri, kan?
Kebayang bagaimana jika semua episode itu dibuka di pengadilan, maka makin hancurlah HRS, ditelanjangi tidak keruan. Keluarga bisa hancur bahkan ia akan kehilangan massa yang selama ini mendukungnya. Sudah jatuh ketimpa tangga, tembok, genteng dan semua material pula.
Dan hinaan ini akan abadi karena tersebar dimana-mana dalam rekam jejak digital. Dalam situasi ini, coba HRS mau ngomong apa?
Makanya, tempat yg paling aman baginya sekarang adalah tidak kembali ke Indonesia. Disana dia masih memainkan episode ngeles kiri kanan supaya terselamatkan.
Karena itu, sebagai warga negara yang baik kita harus menghormati HRS yang masih disana. Tidak perlu menghina ataupun mencacinya, karena itu tidak baik dan diluar kesantunan. (baca: KAUM SARUNGAN VS KAUM GAMIS)
Cukup kita teriakkan, "putar 3gp-nya, putar 3gp-nyaaa.." untuk memenuhi rasa penasaran, apa gaya yang ia pakai sehingga begitu terkenal.
Seperti kata secangkir kopi, menyenangkan orang buahnya adalah pahala. Begitu kan, bib ? Seruputt...
Sumber: Denny Siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar