Panasnya Pilpres 2019 sudah terasa meski ajangnya masih dua tahun lagi. Kemenangan lawan politik di ajang Pilkada DKI dan berakhir dengan di penjaranya Ahok, menunjukkan kekuatan mereka tidak bisa diremehkan.
Kekuatan finansial mereka sangat dahsyat, bahkan untuk satu momen aksi massa saja mereka dikabarkan berani mengeluarkan sampai 100 miliar rupiah. Bisa dibilang bahwa ini aksi gabungan dan saling menunggangi antar politikus, pengusaha dan kelompok radikal.
Dan Jokowi sangat tahu itu..
Karena itu -sesuai dengan sifatnya- ia tidak terpancing bereaksi terhadap apapun yang terjadi, bahkan ketika sahabatnya Ahok akhirnya harus rela masuk sel karena bobroknya pengadilan yang masuk dalam permainan para mafia-mafia ini.
Meski begitu, ia tidak bisa menyembunyikan kegeramannya terhadap kerusakan yang terjadi. Ia lalu mengumpulkan pemuka lintas agama untuk tidak terpancing isu perpecahan yang ada.
Jokowi juga tampak mengapresiasi gerakan sejuta lilin di banyak wilayah sampai mancanegara yang turut membantu mendinginkan situasi, karena gemanya sudah jauh lebih dari sekedar masalah Ahok, tapi mengarah ke persatuan dan kesatuan NKRI.
Apa langkah Jokowi selanjutnya? Kita tunggu saja, orang ini susah banget ditebaknya. Sambil menunggu, bagaimana kalau kita nyanyikan lagu "Putar 3gpnya.." dengan riang gembira?
Seruput dulu kopinya...
Denny Siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar