Sabtu, 31 Desember 2016

pande_eka: Pagi Yang Terindah

pande_eka: Pagi Yang Terindah: HOPE Pagi yang terindah adalah suasana pagi saat kita bangun dan menyambut matahari dengan keyakinan bahwa hari ini lebih indah dari ha...

Pagi Yang Terindah

Harapan
HOPE
Pagi yang terindah adalah suasana pagi saat kita bangun dan menyambut matahari dengan keyakinan bahwa hari ini lebih indah dari hari kemarin..

Pagi yang terindah adalah pagi dimana kita tidak terbeban dengan beratnya keinginan untuk diakui bahwa kita sukses, karena sukses itu bersifat relatif bukan hanya materi..

Pagi yang terindah adalah pagi dimana kita tidak mempunyai beban hutang yang mempermalukan diri yang membuat kita harus selalu sembunyi dari datangnya orang-orang yang tidak diharapkan yang mengintip dan mengetuk pintu pagar berkali-kali.

Pagi yang terindah adalah pagi ketika kita sudah mampu melepaskan sebagian besar keinginan duniawi dan sudah merasa cukup dengan menjadi diri sendiri tanpa harus terbeban dengan angan panjang yang cenderung berlebih..

Pagi yang terindah adalah pagi ketika kita mampu melewati berbagai masalah dengan menghadapi semua guncangannya dan bukannya bersembunyi. Karena masalah tidak akan pernah lari, ia terus mengejar dan bertanya kapan kita akan memberikannya solusi?

Pagi yang terindah adalah pagi ketika mampu melakukan perubahan besar dalam diri dan keluar dari zona nyaman bahwa kita adalah seorang yang rendah diri dan tidak berfungsi.

Pagi yang terindah adalah pagi dimana kita sadar bahwa uang bukanlah kebahagiaan yang dicari. Uang hanyalah alat tukar untuk mempermudah transaksi dan mengejarnya hanya akan membuat diri ini selalu merasa letih..

Pagi yang terindah adalah ketika kita menghirup aroma dari panasnya secangkir kopi, menghirupnya dan menemukan Tuhan dalam setiap seruputannya. Karena Tuhan itu bersifat positif dan sifat negatif berarti kita sendirilah yang meniadakan kehadiran-Nya.

Melatih pemikiran bahwa setiap pagi adalah pagi yang terindah adalah senam bagi akal yang lelah dan hati yang sudah lapuk karena selalu merasa susah.

Selamat pagi... Seruputttt...

Umat-umat Manja

Kerukunan
Toleransi
"Sudahlah bang, nanti biar Tuhan yang membalas... Kami diminta selalu sabar dan mengalah..". Kebiasaan buruk di kita -umat manusia- adalah apa-apa selalu dilarikan ke Tuhan, seakan kita sudah tidak punya daya upaya untuk memperbaiki kesalahan yang ada. Padahal manusia sudah disematkan akal sebagai teman di dunia untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan.
 
Sabar dan mengalah menjadi sebuah kata ajaib yang akhirnya membuat seseorang tidak melakukan apapun. "Udah, itu urusan Tuhan.. apalah kita manusia.. apalah..". Tuhan lagi yang kita repotkan dengan hal remeh temeh urusan manusia yang sebenarnya bisa diselesaikan manusia sendiri..
Tanpa sadar kita terbentuk menjadi manusia manja...
 
Akal kita mati karena jarang dipergunakan. Dampaknya, ketika kita sedikit saja mendapat tekanan akhirnya cuman bisa mencaci maki, mengeluh tanpa pernah berfikir solusi...
 
Seharusnya kita paham, bahwa sabar dan mengalah itu hal yang terakhir sesudah kita melakukan usaha. Pertanyaannya, usaha kita apa ? Masak usahanya cuman sabar dan mengalah?.
 
Sepertinya ini masalah terbesar umat beragama. Beda dengan atheis yang merasa gak punya bapak sehingga semua harus dilakukan sendiri, tidak bergantung pada siapapun juga kecuali dirinya sendiri.
Memang Tuhan itu besar, jauh lebih besar dari semua masalah kita. Tetapi kitapun diperintahkan untuk selalu berusaha sambil tetap menyerahkan semua hasil kepadaNya.

Kita diberi tekanan demi tekanan dalam berbagai peristiwa, bukan untuk melemahkan malah seharusnya justru menguatkan, menjadikan diri kita lebih pintar. Jangan kecilkan Tuhan dengan menyerahkan masalah remeh kita, tenpatkan Ia sebagai Maha yang melindungi semua usaha terbaik kita...
 
Bahkan untuk membuat secangkir kopi pun kita harus melakukan proses usaha supaya mendapat kenikmatan yang kita inginkan.. Jangan malah asal naro kopi, asal taro gula trus ga diaduk dan dikasi air panas lalu berkata, "Biarlah Tuhan yang memberikan nikmatnya.. Toh kita harus selalu sabar dan mengalah.."
 
Pas diseruput wajahnya berubah, "Puiiihh, Jancikkkkk... ini kopi apa aer got???? "
Manusia oh manusia....

Jumat, 30 Desember 2016

Ketika Manusia Dicuci dari Dosa-dosanya

Kehidupan
Pandangan Hidup
"Anggap saja kita ini baju berwarna putih.."
Aku senang jika temanku berbicara tentang kehidupan. Logika-logika berfikir dipaksa untuk memandang dari sudut yang berbeda olehnya, dan -anehnya- aku tidak bisa menolak jalan pikirnya.

Sore tadi kami seperti biasa nongkrong di warung kopi sambil bercerita tentang bagaimana memandang sesuatu itu pada tempatnya..

"Pada waktu lahir, kita ini seperti baju putih, bersih tanpa noda. Seiring bertambahnya usia, kita mulai terjebak pada kenikmatan dan godaan dunia.

Dunia ini sejatinya tempat yang kotor dan semakin kita tenggelam pada kenikmatannya, maka kotoran akan semakin melekat di jiwa kita. Tebalnya kotoran yang melekat sebanding dengan seberapa dalam dan lamanya kita bermain di lumpur itu.."

Ehm, analogi yang menarik. Teruskan, kataku dalam hati sambil menyeruput kopi panas yang terhidang.

"Ada saat kita mengalani titik balik dalam hidup kita dan kita bertobat, mohon ampun. Karena Tuhan itu Maha penyayang, kita pasti diampuni.. " Katanya tersenyum. Aku terus mengikuti jalan ceritanya.

"Yang banyak orang lupa adalah bahwa Tuhan juga Maha adil. Jadi meskipun kita diampuni, kita harus melalui tahapan pencucian sesudah sekian lama berkubang di lumpur..." Ia menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan ceritanya.

"Nah, mesin cuci manusia dari dosa-dosanya ada 2, yang pertama ada di alam kehidupan. Tuhan mencuci dosa manusia melalui banyak peristiwa mulai sakit, sulit, miskin dan lain sebagainya.

Semakin tebal lumpurnya, maka proses menggosoknya semakin kuat dan lama. Kita pasti merasakan sakit dan perih.

Disinilah Tuhan selalu berfirman, "sabar dan syukuri.." Sabar itu berarti kita harus melewati prosesnya dan syukur itu adalah berterima-kasih karena sudah dicuci di dunia dengan ujian yang sebenarnya tidak ada artinya.."

Ah disini mulai terasa aku merinding, teringat temanku yang sekarang berbaring karena kanker stadium tinggi. Luar biasa, berarti sesungguhnya dia lebih mulya dariku karena sedang dalam proses pencucian dan aku belum?

"Pencucian di dunia sebenarnya tidak ada artinya.." Temanku melanjutkan. "Ketika baju kita masih kotor di dunia meski sudah dicuci sedemikian kuatnya, maka ada mesin cuci kedua, yaitu di alam kematian atau alam penantian atau kita kenal dengan nama alam barzakh.."
Ia menyeruput kopinya. Tampak ia mulai resah..

"Di alam barzakh, kita "dicuci" dengan model seperti yang sering digambarkan dalam kitab2, yaitu siksa sesuai dengan apa dosa yang pernah kita lakukan di dunia.

Banyak yang bilang, jika Tuhan Maha penyayang masak menyiksa ? Padahal inilah wujud kasih sayang Tuhan, bahwa kita melalui proses pencucian dosa. Tanpa itu bagaimana kita harus menghadapi timbangan di hari pengadilan nanti ?"

Tidak mampu kubayangkan apa yang terjadi di alam itu nanti, apalagi dengan semua maksiat yang pernah kulakukan.

"Proses pencucian di alam barzakh sangat dahsyat, karena itu bersyukurlah ketika kamu dicuci di dunia. Dan pada waktu kiamat, semua manusia dibangkitkan sesudah melalui proses panjang itu menghadap timbangan di hari pengadilan. Akan ditimbang lebih berat mana amal atau dosa kita di dunia?

Tetapi karena kita sudah melalui proses pencucian yang dahsyat itu, tentu kita harus lega bahwa dosa kita sudah jauh berkurang, tinggal berharap amal kita cukup untuk menyeimbangkannya.

Ketika ternyata dosa kita masih lebih berat dari amal kita meski sudah melalui proses-proses itu, yang kita harapkan adalah syafaat atau grasi dari para manusia suci yang sudah diturunkan ke dunia, dalam Islam ada Nabi Muhammad SAW.

Syafaat beliau adalah kerinduan yang besar bagi umatnya sesudah mengalami proses yang menakutkan..."

Entah kenapa cangkir kopiku tergantung tanpa kuminum. Belum pernah kualami memandang hal itu dari sudut pandang yang berbeda. Hanya, aku - sekali lagi - tidak mampu membantah logika berfikirnya yang kuyakin berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ada.

Ah, Tuhan.. semoga aku nanti dihukum dengan Kasih SayangMu dibanding dengan keadilanMu... Karena jika tidak ada kasih sayangMu dan yang ada hanya keadilanMu, habislah aku...

Sampai sekarang cerita itu membekas dalam pikiranku. Sampai sekarang..

Sumber: Denny Siregar
http://www.dennysiregar.com/2016/12/ketika-manusia-dicuci-dari-dosa-dosanya.html


Langkah Menyusun Kelayakan Usaha bagi BUMDesa

Faktor utama menentukan sebuah usaha bakal berhasil atau tumbang adalah sejauhmana kelayakan usaha disusun sebelum menjalankannya, demikian pula dalam penentuan unit usaha yang akan dijalankan BUMDesa. Semakin lengkap bahan pertimbangan yang dipakai sebagai alat analisa maka semakin besar kemungkinan usaha itu bakal lestari bahkan mengembang.
langkah-langkah dalam menyusun kelayakan Usaha BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa)
Analisis Usaha BUMDes/Image: Google
Usaha yang dibangun BUMDesa haruslah rasional, artinya memperhitungkan dengan cermat keuntungan yang bisa diraih, kemanfaatan bagi masyarakat sekaligus dampak negatif yang mungkin muncul akibat berjalannya usaha itu. Soalnya, BUMDesa adalah lembaga yang lahir untuk mensejahterakan warga desa, bukan malah merebut potensi ekonomi yang sudah dijalankan warganya selama ini.


Tak hanya rasional melainkan juga realistis alias harus berdasar potensi desa, kebutuhan masyarakat desa dan sesuai dengan kemampuan SDM yang ada di desa itu. Yang harus dihindari adalah jangan sampai sebuah unit usaha BUMDesa dibentuk hanya karena ‘kepincut’ dengan usaha yang dijalankan BUMDesa lain. Soalnya, tiap desa memiliki potensi yang unik sehingga belum tentu cocok diduplikasi di desa lain.

Satu lagi, karena BUMDesa dimiliki warga se-desa maka setiap langkah yang ditempuh BUMDesa harus pula menyertakan partisipasi masyarakat di dalamnya. Lagipula, berkembang dan tidaknya sebuah usaha yang dimiliki BUMDesa juga bakal sangat ditentukan kepercayaan warganya terhadap BUMDesa itu. Jangan sampai apa yang dijalankan BUMDesa malah melahirkan penolakan dari warga. Lalu apa yang harus dlakukan dalam proses menemukan bentuk usaha dan yang paling jitu bagi BUMDesa berdasar pertimbangan itu semua?

Mengenali Kebutuhan masyarat, kegiatan ini harus di lakukan secara sistemik dengan cara bertanya pada sebagian anggota masyarakat mengenai produk jenis apa yang mereka butuhkan sekaligus jasa seperti apa yang masyarakat inginkan. Dari situ BUMDesa bisa bakal memiliki simpulan mengenai produk yang paling dibutuhkan warga desa. Dari data ini juga bakal bisa lahir ide usaha bagi BUMDesa yakni produk apa yang bisa dibuat BUMDesa untuk memenuhi kebutuhan warganya.


Melibatkan warga dalam menentukan pilihan jenis usaha. Menggagas bersama warga desa untuk menentukan pilihan-pilihan jenis usaha yang paling prospektif dan memungkinkan untuk dilakukan. Tapi sebelumnya tim ini telah menemukan beberapa alternatif usaha dari hasil identifikasi yang dilakukan sebelumnya sehingga pembahasannya lebih fokus pada beberapa pilihan yang telah disiapkan dengan matang.

Setelah memperoleh persetujuan dari para wakil warga dalam musyawarah desa maka rancangan usaha yang disusun harus pula ditunjukkan pada warga desa. Dukungan forum ini sangat penting karena BUMDesa menempatkan wargannya sebagai pemilik sekaligus klien yang akan dilayani. Menggalang kesepakatan menentukan unit usaha yang akan dijalankan BUMDesa. Soalnya keberadaan unit usaha bakal sangat dipengaruhi oleh dukungan warga.


Untuk melengkapi pengajuan kelayakan usaha yang perlu dikaji dalam menentukan kelayakan usaha adalah aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan SDM , aspek keuangan, aspek ekonomi, sosial, budaya, politik dan lingkungan serta aspek hukum alias yuridis.[Sumber: berdesa.com]

Secangkir Kopi Bersama Tuhan

Allah
Ibadah
"Tuhan, bagaimana seharusnya manusia menyembahMu?".

"Sembahlah Aku semampumu..."

"Lalu kenapa ada banyak tatacara dalam menyembahMu?".

"Karena tingkat pengetahuan manusia berbeda dan semua itu untuk mempermudahmu.."

"Kenapa Engkau minta disembah ?".

"Untuk keselamatanmu. Aku tidak butuh sembahmu, engkaulah yang butuh menyembahKu karena tanpa menyembahKu kau akan kehilangan pegangan dalam hidupmu. Karena ketika kamu kehilanganKu, maka engkau akan buta dan tersesat di belantara dunia.."

"Kau Maha Penyayang, lalu kenapa Kau ciptakan neraka?".

Karena Aku juga Maha Adil. Bagaimana bisa Aku menyatukan yang baik dan buruk dalam satu tempat? Sungguh tidak adil buat mereka yang selama hidupnya berusaha keras berbuat baik.

"Lalu bagaimana caranya mencintaiMu, sedangkan aku tidak mampu mendefinisikanMu?".

"Tidak akan pernah mampu kalian mencintaiKu sebab keterbatasan akal kalian dalam mengenalKu. Karena itulah kuturunkan ruh-ruh yang suci ke dunia, kuhadirkan dalam rupa yang sama seperti kamu, supaya kalian mengenalKu. Cintailah mereka karena mencintai mereka adalah sesuai dengan kadar kemampuanmu.."

"Jika tidak mampu mencintaiMu, lalu haruskah aku takut padaMu?".

"Takutlah jika kamu berhadapan denganKu kelak dalam kesulitan yang kamu ciptakan sendiri. Karena ketiadaan kebaikan, berarti ketiadaan diriKu."

"Yang terakhir, Tuhan...."
"Ya?".
"Siapa bidanmu?". Hening...

Denny Siregar.

Hidup Itu Seperti Sebuah Puzzle

Puzzle
Life's a Puzzle
Hidup itu seperti membangun sebuah puzzle besar, kawan.

Kita memegang kepingan-kepingan dari peristiwa, lalu menyusunnya sambil memperkirakan apa bentuk gambar kita nanti. Bukan kita membentuk gambarnya dulu, baru menyusun kepingan peristiwa sesuai keinginan dan nafsu kita..

Tidak perlu mencemaskan apa masa depanmu kelak, karena itu urusan Tuhan. Cemaskanlah apa yang pernah kamu lakukan dahulu, dosa-dosa yang belum mampu kamu bayar..


Ngopi dulu yuk, nanti kuceritakan tentang bagaimana sayangNya Tuhan pada kita dibalik keadilanNya yang sangat presisi..

Denny Siregar

Kamis, 29 Desember 2016

JOKOWI,SI TUKANG KAYU

JOKOWI, SI TUKANG KAYU..
Wilayah Timur Indonesia sungguh berterimakasih pada Jokowi. Baru kali ini Presiden memperhatikan pembangunan menyeluruh wilayah2 disana. Sesudah membangun gila2an infrastruktur dan menyamakan harga BBM di Papua, Nusa Tenggara Timur pun mendapat perhatian yang sama.
NTT adalah wajah dunia, karena ia berada di wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste. Sudah sejak lama kondisi perbatasan itu berada dalam kondisi yang menyedihkan - situasi yang sama di semua wilayah perbatasan Indonesia.
Maka dibangunlah pos perbatasan yang megah disana. Pembangunan ini penting, selain untuk membangun martabat bangsa juga menaikkan tingkat kepercayaan rakyat kepada negaranya.
Selain itu, benih radikalisme bermula dari rentannya perbatasan.
Kalau mempelajari Suriah, maka kita akan melihat bahwa perbatasan Suriah dan Turki menjadi perang ideologi sebelum memulai perang sesungguhnya. Pasokan senjata untuk pemberontak dan seluruh kejahatan berawal disana. Ditambah miskinnya rakyat, maka sempurnalah perbatasan menjadi ladang subur terorisme.
Maka selain meningkatkan kebanggaan akan pos perbatasan, Jokowi menyelesaikan masalah besar yang selama ini membonsai kehidupan ekonomi masyarakat NTT. Ia tidak membangun proyek mercusuar seperti bandara, tetapi mengatasi kelangkaan masalah air yang selalu melanda NTT dengan membangun 7 waduk sekaligus.
Pembangunan 7 waduk ini akan menjadi anugerah bagi NTT yang mengalami musim hujan yang pendek. NTT termasuk wilayah yang sering mengalami darurat kekeringan. Jika irigasi di NTT bagus, maka wilayah itu akan menjadi hijau dan mudah ditanami sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat disana.
Kalau sudah pada kenyang, untuk apa jadi radikal ?
Perhatikan, Jokowi membangun daerah sesuai kebutuhan dasarnya bukan sekedar seremonial saja..
Kebutuhan dasar lain yang terus digarap Jokowi adalah listrik. Di Kupang sendiri sudah mendarat kapal pembangkit listrik yang akan memasok listrik ke banyak wilayah NTT. Jokowi menargetkan, tahun 2018 seluruh wilayah NTT sudah harus berlistrik. Dengan adanya listrik, maka investor juga akan minat untuk berinvestasi disana..
Jika seluruh kebutuhan dasar itu terbangun, maka NTT akan kembali bangkit dari keterpinggiran selama ini. Bisa jadi ke depan, wilayah2 yang makmur bukan di Jawa tetapi di wilayah Timur, sehingga Jawa yang tadinya sesak pada pindah ke sana mencari kehidupan yang lebih baik.
Sebenarnya apa yang dilakukan Jokowi tidak hebat. Itu adalah hal yang seharusnya sejak lama dilakukan. Hanya karena pemimpin kita suka kosmetik, maka wajar negara ini tertinggal puluhan tahun bahkan dari negara tetangga.
Jokowi memang bukan pemimpin kosmetik. Ia layaknya seorang tukang kayu, memperhatikan dulu akar masalahnya di sebuah wilayah itu apa, baru kemudian memperbaikinya supaya lebih kuat.
Beda dengan penimpin kosmetik. Sudah tahu kaki kursinya rusak, bukannya diperbaiki malah dibungkus dengan lapisan kursi dari bahan yang mahal - supaya dapat fee. Dikira bagus, kursipun diduduki. Eh, patah...
Sebagai hadiah terakhir untuk masyarakat NTT, Jokowi membagikan lebih dari 1000 sertifikat tanah kepada warga perbatasan. Ah, manisnya...
Itulah yang kita butuhkan sekarang ini, pemimpin yang pekerja dan memahami pekerjaannya.
Bayangkan seandainya Jokowi di depan masyarkat NTT berkata, "Untuk mengatasi banjir..ya, digusur bagus, ngga digusur juga lebih baik. Mungkin NTT harus mengapung sebagai the only solution... "
The Avengers langsung meminum kopinya perlahan2, takut menyakiti...

Gerakan Agus Menggugat

15 Desember 2016
Kami atas nama Agus se-Indonesia, menggugat Agus-agus yang suka hilang saat debat.
Ini memalukan nama Agus, karena akhirnya nama Agus dibully dimana-mana. Setiap kami ke pasar selalu ditanya, "Gus, kemana aja ?". Kami sangat tersinggung seakan2 kami tidak pernah ada.
 
Tahukah sakit hati kami ketika nama Agus akhirnya disingkat2 dengan kata yang kurang berkenan ? Ada yang bilang, "Agak gundul sedikit", ada juga yang tertawa2 sambil berkata, "Asal goyang urusan selesai..". Ini jelas-jelas penistaan atas nama Agus.
 
Agus itu nama terhormat. Kebanyakan nama Agus diberikan orangtua kami karena kami lahir bulan Agustus. Kalau kami lahir Februari, pasti ortu kami menamakan kami Febri. Dan lebih parah lagi kalau ada yang lahir di bulan Januari yang cukup sejuk. Bisa-bisa dinamakan Jancuk.
 
Jadi sekali lagi, tolong kembalikan nama baik Agus sesuai tempatnya. Memang harus kami akui, nama Agus sangat banyak. Mungkin yang bisa mengalahkan nama Agus adalah Asep.
 
Untuk Agus-agus yang suka hilang kalau diajak debat, sekali lagi, tolong kembalikan kehormatan nama Agus. Datanglah jika diundang, karena Agus tidak pernah lari jika ditantang.
 
Akhir kata kami ingin sedikit berpantun
"Jalan-jalan ke pulau seribu
Naik sampan naik perahu
Meskipun banyak nama yang kamu tahu
Nama Agus pasti pernah menjadi temanmu.."
 
Salam hormat
Persatuan REmaja Ternama aguS
PRET'S
 
Ketua,
Agus Denny Siregar