Jumat, 18 Agustus 2017

Dirgahayu nkri ku

Buat gue ini adalah salah satu photo terbaik pada Upacara Penurunan Bendera, Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, kemarin sore.

Namanya Frans  . . . (gue lupa nama lengkapnya) dan dia yang pertama kali disebutkan oleh Wapres Jusuf Kalla sebagai peserta dengan kostum nasional terbaik. Dengan gagah dan penuh percaya diri, Frans yang adalah salah satu kepala suku di pedalaman Papua, berjalan, tampil di hadapan publik menuju panggung utama/panggung kehormatan di mana presiden dan wapres dan segenap tamu kehormatan lainnya hadir saat itu.

Secara politis ajang lomba berpakaian nasional pada perayaan kali ini adalah manuver politik cantik dari Presiden Joko Widodo dalam menghadapi gempuran (baca : pemaksaan) budaya asing (baca : Arab) berkedok agama ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia.

Ibarat kata ketika kamu diejek dan dihina-hina, tak perlu kamu marah. Tampilkan semua yang terbaik yang kamu miliki, bersoleklah secantik dan setampan mungkin, bongkar lemari pakaianmu, pilihlah pakaian terbaikmu dan kenakan di depan para penghina itu, persembahkan senyuman simpatik nan menggodamu itu,  lambaikan tangan dan sapa mereka🖐️✋

'' Hello, saya Indonesia.''👊💪😍💪👊

Memukul telak lawan-lawanmu lewat jalur budaya ibarat meng-KO mereka tanpa menimbulkan huru hara atau keributan yang tak perlu.

Bravo pak presiden.

2 komentar: