Sabtu, 28 Januari 2017

JAKARTA DI TANGAN KOH AHOK

Ahok
Ahok
Jakarta ditangan Ahok itu rusak serusaknya. Ahok merusak budaya miskin dan kumuh yang selama puluhan tahun dipelihara untuk mendulang suara setiap pilkada. Kebiasaan melas karena mental kalah mereka, rusak karena harus berubah dengan direlokasi ke hunian layak. Masih ditambah dikasi kompor, tempat tidur dan kulkas. Ini bahaya.

Ahok juga merusak mata pencaharian LSM yang terbiasa dengan proposal mengamati warga miskin Jakarta. Berapa miliar mereka dirugikan karenanya ? Sungguh terlalu, kata Rhoma.

Belum lagi ditutupnya diskotek Stadium dan Mille's karena narkoba. Rusak sudah jaringan mafia disana. Perputaran narkoba itu menghidupi perut banyak orang. Daripada dibungkam, kenapa narkobanya ga disyariahkan sekalian? Belum lagi banjir.

Selama ini stasiun tivi menangguk iklan dengan laporan pandangan mata para reporternya yang berenang sepaha dan sedada. "80 persen Jakarta sudah tidak banjir lagi.." Kata plt Sumarsono.

Hitung berapa miliar kerugian jika tidak ada banjir di Jakarta? Mulai dari persewaan perahu karet, fee mendorong mobil yang tenggelam bahkan Basarnas jadi kehilangan pekerjaan. Dana sosial jadinya susah dikeluarkan. Kalau gada anggaran, berarti ga ada penghasilan.. Kimbek lah. Tambah rusak mental para birokrat.

Mereka yang selama ini jadi raja, sekarang harus jadi pelayan. Cam mana?? Sekarang mereka harus kerja, amplop sudah jarang. Kalau terima amplop dipecat. Ini keterlaluan !!

Trus petugas bersih-bersih sekarang gajinya 4 jutaan perbulan. Apa maksudnya? Mereka sudah terbiasa hidup dengan 500 ribuan perbulan! Jangan dirubah budayanya, ntar jadi kebiasaan.

Kalijodo yang dulu remang-remang, sekarang jadi taman publik terang benderang. Ini apa maksudnya? Ahok menghancurkan bisnis lendir yang sudah lengket puluhan tahun lamanya. Kasian, Daeng Azis jadi gak bisa cari makan.

Harusnya, komplek pelacuran itu di cat warna warni aja, biar makin indah dan sedap dipandang mata. Biar makin hot goyang dombrettnya.

Apalagi budaya bancakan anggaran anggota DPRD mau dihilangkan. Dulu bisa satu buah USB eh UPS harganya miliaran. Sekarang?? Lihat tubuh haji Lulung sempat kering kerontang.. Ludahnya sudah gak berapi lagi. Kasian.

Budaya kompromi dengan ormas radikal juga dirusak. Mereka jadi gak bisa cari uang lagi dari dana bantuan sosial. Jadi jangan salahkan kalau mereka harus demo terus sekedar untuk cari makan.

Karena itu Ahok jangan pernah dipilih lagi. Kalau nanti di TPS, coblos aja matanya dengan geram. Gambar paslon yang lain dielus2, sayang kalau rusak wajah ganteng mereka karena tusukan.
Apalagi Ahok gak doyan ngopi!!

Masak kopi yang gua bawa dibilang kopi sasetan? Dendam jadinya, kok dia bisa tau yaaaa...

Ga mau seruputtt !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar