Selasa, 24 Januari 2017

Sang Mantan

Sampai hari ini masih banyak orang-orang yang bertanya-tanya apa saja sih yang dilakukan presiden Jokowi selama masa jabatannya. Sebenarnya saya juga nggak tahu mereka itu kurang baca berita, kurang nonton TV atau memang acuh tak acuh dengan negaranya sendiri. Sehingga mereka nggak tahu kalau dua tahun terakhir ini negeri kita Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam bidang ekonomi, pendidikan, insfrastuktur, keamanan dan masih banyak lagi. Sepertinya terlalu banyak kinerja yang dilakukan beliau ini, hingga saya bingung mau apa saja yang disebutkan. Yahh itulah presiden kece punya negeri kita yang memiliki banyak prestasi dan merupakan salah satu pemimpin yang berpengaruh di Asia bahkan dunia. Padahal beliau ini baru menjabat dua tahun, bayangin baru dua tahun aja udah kayak gini apalagi kalo sepuluh tahun yaa. Terima kasih pak dua tahun ini sangat berharga bagi kami.
Setelah melihat kerja nyata beliau ini saya merasa kayaknya Indonesia pernah mengalami zaman kekosongan selama sepuluh tahun lamanya. Iyaa maksudnya ketika sang mantan menjabat sebagai presiden ke-6. Bagaimana tidak saya menyebutnya sebagai zaman kekosongan setelah saya digituin sama sang mantan. Sepuluh tahun kita menjalin hubungan tapi apa yang kamu kasih tan apa? CR jadi duta mangrove? Yang ada kasus freeport aja nggak kelar-kelar terus sama Malaysia aja ciut. Kamu itu tentara yang harusnya tangguh luar dan dalamnya, bukan dikit-dikit cuit kesenggol dikit cuit, please dehhh jangan baperan.
Saya jadi ingat waktu pilpres lalu ketika ayah saya berselisih dengan salah seorang temannya yang notabene temannya ini adalah pendukung Prabowo. Dengan nada tinggi sambil marah-marah temannya ini ngomong kayak gini, “ngapain dukung Jokowi? Dia itu suka korupsi, cungkring nggak punya wibawa sama sekali. Lebih baik di pimpin sama tentara, jadi biar Indonesia disegani kayak zamannya SBY” whattttt? Ada yang bisa sebut negara mana yang segan sama sang mantan? Yang ada Indonesia udah kayak harimau tanpa taring aja di zamannya.
Saya baca cuitan sang mantan yang katanya sangat prihatin dengan negeri ini. Ya Tuhan tan saya lebih prihatin saat liat negeri ini di pimpin kamu dulu. Sepuluh tahun itu bukan sebentar tan, kasian yang serius sama kamu di PHPin terus. Oke-oke makasih udah perhatian dan prihatin sama negeri ini makasih tan. Cuman yaa telat aja prihatinnya. Coba dari dulu kamu itu peka.
Untung saya sudah move on dari dulu, saat terpilihnya pak Jokowi menggantikan posisi sang mantan di kursi kepresidenan. Saya tak henti-hentinya bersyukur karena Tuhan udah ngasih pemimpin yang tegas, berani, legowo, berjiwa besar dan tangguh. Huuhhh dari situ saya terus bersorak gembira akhirnya zaman kekosongan ini telah berakhir. Rakyat lemah sekarang udah menang ko tan. Menang karena mereka sekarang lebih diperhatikan dan saya yakin mereka lebih nyaman sama presiden yang sekarang. Jadi nggak usah tanya lagi kapan rakyat dan yang lemah akan menang, karena kemenangan sudah di tangan tan.
Dan yang belum menang itu kamu, terlihat sangat jelas kamu belum puas berkuasa di negeri ini selama sepuluh tahun. Saat kamu narik AHY yang sedang bertugas, dengan harapan dia bisa jadi pesaing berat Ahok? Hello Ahok nggak gugup waktu debat dan Ahok ngomong bukan hafalan.
Dan saya mau bertanya pada pembaca seword, pantasnya disebut zaman apa sepuluh tahun kepemimpinan sang mantan ini? Zaman kekosongankah???
https://seword.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar