Minggu, 22 Januari 2017

Perbedaan Roy Suryo dan Farhat Abbas Menanggapi Tweet SBY

Mantan Presiden ke 6 Indonesia, SBY kemarin sore kembali ‘menyapa’ rakyat Indonesia lewat media sosial Twitter. Cuitan SBY kali ini langsung membuat geger seluruh jagad maya. Berikut kutipan cuitan di akun resmi pak SBY (@SBYudhoyono) Jumat, 20 Januari 2017 jam 14.39 WIB. “Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar “hoax” berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY* 
Di akhir cuitan tertulis *SBY* yang berarti cuitan tersebut ditulis langsung oleh SBY.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo, Omaigad baru tahu kalau Roy Suryo itu Waketum PD! Maklum saya memang kurang update terhadap beliau dan PD. Setahu saya Roy Suryo ini penggemplang alat rumah tangga milik negara yang ikut ‘diangkut’ keluar dari rumah dinasnya setelah masa jabatan Menpora nya habis. Lalu beliau juga pernah dengan kocaknya lupa ayat lagu kebangsaan Indonesia Raya, hahaha … Oya, terakhir sempat jadi ‘endorse‘ gratis Seword di acara ILC (Indonesia Lawyers Club) tanggal 17 Januari 2017. Wah, jadi Roy Suryo ini sebenarnya fans Seword kahEhemm… Ya sudah, terima kasih ya…panci mana panci? Balikin ooii… Haduh ga tahan juga, maaf ya, hihihi
Menanggapi isi kicauan SBY, Roy Suryo berharap agar masyarakat Indonesia introspeksi diri. Menurut dia, SBY tentu memiliki bukti yang kuat sebelum mengeluarkan pernyataan di media sosial. Berikut kutipan pernyataan Roy Suryo kepada wartawan “Saya kira kicauan beliau itu yang sangat singkat dan padat, sudah paripurna, sudah dipikirkan dalam-dalam dari beliau, dan tidak perlu ditafsirkan lagi,” lebih lanjut Roy Suryo mengatakan “Saya sarankan setelah baca itu mari kita doakan bangsa ini bersama-sama dan mari kita jadikan ini introspeksi.”
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2017/01/20/15333981/akun.twitter.sby.ya.allah.negara.kok.jadi.begini.
Saya setuju sekali dengan pertanyaan Roy Suryo …sebagian. Memang benar bahwa cuitan SBY itu singkat, padat dan paripurna (lengkap),  karena itulah esensi sebuah cuitan (tweet). Twitter memang membatasi cuma 140 karakter untuk satu cuitan, kecuali memang masih mau curhateh nulis, ya tinggal nambah cuitan baru saja. Lalu saya juga setuju bagian mendoakan bangsa bersama dan jadi bahan introspeksi. Karena doa untuk bangsa itu tentunya bagus. Manusia juga harus selalu introspeksi, jangan takabur merasa paling benar sendiri. Termasuk juga SBY dan Roy Suryo, harus selalu introspeksi juga ya, hihihi …
Tapi saya kurang setuju pernyataan Roy Suryo kalau cuitan SBY sudah dipikirkan dalam-dalam. Kenapa? Karena posisi SBY sebagai mantan Presiden dan ayah dari Cagub DKI Jakarta. Jadi rasanya sangat tidak pantas. Bukan isi cuitan itu yang saya permasalahkan. Coba bayangkan, kalau yang mencuit itu ibu rumah tangga atau remaja alay misalnya, tentu diartikan lain. Ibu-ibu bisa dianggap sedang stress mengurus rumah tangga, remaja alay mungkin dikira sedang lebay. Jadi paham kan bedanya? Isi cuitan sama tapi beda orang yang mencuit bisa lain tafsirnya.
Selain Roy Suryo, cuitan SBY ini ternyata ditanggapi juga oleh Farhat Abbas. Di akun twitter miliknya (@FARHATABBASLOW)* berikut kutipan cuitan beliau “Sewaktu anggota P.Demokrat byk masuk bui karna korupsi pak @SBYudhoyono gk pernah blg Ya Allah, Negara kok jd begini korupsi merajalela.”
Cukup menarik menanggapi cuitan Farhat Abbas ini. Pengacara yang biasanya mengeluarkan pernyataan kontroversial ini secara ajaib menanggapi dengan waras, hahaha!
Farhat Abbas menjadi waras, apakah karena ‘teman main’ nya telah menjadi tersangka makar? Ataukah karena ini resep mujarab ala medsos? Yang demen curhat ketemu dengan yang suka konyol, kombinasi yang pas! Wahahaha
Mungkin pak SBY harus mempertimbangkan Farhat Abbas untuk menjadi tim pengacara kerajaan Cikeas. Atau mungkin lebih bagus lagi menjadi Waketum Partai Demokrat menggantikan Roy Suryo. Karena terbukti kombinasi Roy Suryo dan SBY malah menjadikan Partai Demokrat makin terpuruk. Siapa tahu dengan masuknya Farhat Abbas ke Partai Demokrat, maka kerajaan Cikeas bukan tidak mungkin akan mengulang kesuksesan jaman dulu. Hahaha!
Only those with a clean soul, can see the truth by the truth itself. 
* Akun Twitter yang diduga kuat milik Farhat Abbas, mantan suami Nia Daniaty.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar